Jumat, 22 Februari 2019

NU Depok menyelenggarakan MKNU Angkatan 2

author photo

NUCIPAYUNG.OR.ID, Depok (22/2/19) Jumat sore di halaman kantor gedung PCNU kota Depok terlihat tak seperti biasanya, kali ini ramai parkir kendaraan toda dua dan empat, tampak beberapa pasukan Banser mengamankan lalulintas di jalan.
Spanduk dan bendera terpasang bertebaran di sepanjang jalan raya menuju gedung PCNU.
135 orang peserta, semua berasal dr unsur-unsur pengurus Cabang Nahdlatul Ulama kota Depok, perwakilan MWC, Banom-banom seperti Pergunu, ISNU, Lesbumi, LTM hampir semua mengutus perwakilannya.

Acara dimulai usai sholat isya dan makan malam, diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, sholawat, menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars Hubbul wathan.
Acara Madrasah Kader Nahdlatul Ulama atau MKNU ini adalah angkatan yang ke-2 di kota depok dan ke 19 di Jawa Barat, dengan harapanya bisa menjadikan sebuah wawasan dan pembelajaran yang akan kita tanamkan di daerah dan di lembaga masing-masing ujar ustadz Abduh selaku ketua panitia sekaligus ketua ISNU kota Depok.

Penguatan Ideologi.
Meng-NU-kan bukan hanya pada warga, harus juga pada bagian struktural organisasi, konsep Ideologisasi di lingkaran Inti harus diperkuat, untuk menjaga konsistensi para pengurus dalam menjalankan roda keorganisasian, ujar ustadz Solechan dalam sambutanya sebagai ketua PCNU.
Pengkaderan Muhariq Masjid, yang akan dilakukan oleh Lembaga Tamir Masjid (LTM), kader guru-guru yang ahlussunah, akan kita dorong untuk kegiatan pengrekrutan dan penguatan keaswajaan dari para pengurus sampai tingkat kecamatan.

Ada kurang lebih 700 Masjid di Depok yang sudah kita bentuk tim, untuk keliling ke setiap kecamatan guna menyapa masyarakat bawah yang selama ini kita jarang sekali menyentuhnya, ujar ketua PCNU.

Bangsa arab saat ini terpecah belah, konflik yang tak berkesudahan, padahal mereka adalah hanya satu budaya, karena dalam diri mereka tidak ada Jamiyyah seperti halnya Nahdlatul Ulama yang ada di tanah air, kita harus perkuat dari segi Aqidah untuk mempertahankan kesatuan negri Indonesia, ujar KH Zainuddin Maksum Ali.

Turut hadir asatidz kiai dari penjuru kota depok,  seperti KH Bahruddin Toyyib pimpinan. Ponpes Assalamah, KH Sihabuddin Ahmad tokoh NU paling sepuh di kota Depok yang sekaligus menutup acara dengan pembacaan doa.

0 komentar


EmoticonEmoticon

Berita selanjutnya Berita selanjutnya
Berita sebelumnya Berita sebelumnya