NUCIPAYUNG.OR.ID, Jakarta, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan perbedaan istilah berdoa dalam tradisi Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) yang biasa dilakukan warga NU. Tradisi tersebut adalah istighotsah, munajah, dan isti’anah.
Menurut Kiai Said, istighotsah adalah memohon sesuatu pertolongan dengan cara berjamaah atau ramai-ramai.
Kalau yang kita mohon itu dengan cepat (dikabulkan Allah, red.) disebut istighotsah. Kalau tidak ingin cepat (dikabulkan Allah) disebut istianah. Kalau minta kepada Allah dilakukan sendirian, malam-malam disebut munajah,” jelasnya pada pengajian bulanan Lembaga Dakwah PBNU di halaman Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (20/2) malam.
Ia menambahkan ketiga jenis tersebut disebut berdoa. Permintaan dari bawah ke atas (kepada Allah). Sementara kalau permintaan dari atas (dari Allah) kepada makhluknya disebut perintah.
“Kalau permintaan sesama manusia yang sepantaran disebut iltimas, bukan perintah, bukan doa,” katanya lagi.
Ada lagi cara lain yaitu membaca kalimat tertentu berdasarkan ijazah dari guru, dengan jumlah tertentu, berpuasa dengan hari tertentu dengan jumlah tertentu pula, bernama aurad. Aurad merupakan bentuk jamak, sementara mufradnya wirid.
“Itu mintanya kejutan. Warid, bahasa arabnya, kejutan. Semuanya itu dinamakan dzikir sesuatu yang bisa mendekatkan kepada allah, kita persembahkan kepada Allah,” katanya lagi. (Abdullah Alawi)
sumber : NU Online
0 komentar
EmoticonEmoticon